5 tips memilih bimbel yang baik ini bisa dijadikan referensi untuk memilih Bimbel yang tepat. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi di bidang akademik adalah dengan memasukkan anak ke dalam bimbingan belajar. Baik offline maupun online.
Berbicara sistem belajar yang ada saat ini, tentu metode offline lebih efektif daripada online. Mengapa? Simpel saja, anak bisa berpapasan langsung dengan guru. Maka memilih bimbingan belajar offline yang tepat dan sesuai kebutuhan anak menjadi hal penting.
Berikut 5 tips memilih tempat Bimbel yang baik.
1. Memperhatikan Tenaga Pengajar
Guru yang berpengalaman akan mencetak siswa yang berprestasi. Biasanya, mereka sudah terlatih dan memahami perbedaan karakter tiap siswa sehingga proses belajar terasa menyenangkan. Jadi ketika siswa mempunyai masalah, guru tersebut sudah menyiapkan solusi sesuai permasalahan yang dialami masing-masing siswa.
2. Fasilitas Bimbel
Fasilitas yang dimiliki oleh tempat bimbel tentunya akan berkaitan dengan biaya yang diberlakukan. Perlu diperhatikan adalah fasilitas bimbel. Apakah lembaga yang menyediakan bimbel sudah lengkap fasilitasnya? Perlu diketahui fasilitas bisa menjadi salah satu faktor yang membuat anak menjadi mengalami kemajuan.
3. Metode Pembelajaran
Setiap tempat bimbingan belajar memiliki metode berbeda dalam memberikan materi pelajaran kepada siswanya. Sebagai orangtua Anda perlu mengetahui bahan materi pembelajaran yang akan didapatkan oleh anak dan jangan sampai materi tersebut tidak sesuai dengan materi yang didapatkan dari sekolahnya.
4. Perhatikan Jumlah Siswa dalam Kelas Bimbel
Jumlah siswa berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Semakin banyak murid di dalam kelas, kemungkinan akan sulit untuk berkonsentrasi. Sebaliknya, proses belajar justru lebih efektif jika jumlah siswanya sedikit.
5. Jarak Lokasi Bimbingan Belajar
Kemudian hal selanjutnya yang tidak kalah penting adalah jarak antara rumah dengan lokasi bimbingan belajar. Orang tua perlu pintar-pintar mencari tempat bimbel terdekat tetapi dengan kualitas yang baik. Lokasi bimbel yang terlalu jauh dari rumah justru membuat anak menjadi cepat lelah sebelum mulai belajar. Bukannya konsentrasi, mood anak malah jelek dan kehilangan semangat.
Asyeiikkk panita LTMPT sudah merilis jalur masuk PTN lewat pintu SNMPTN. Jika ingin mengikuti SNMPTN 2022, biasanya Sobat Pejuang sudah mengantongi banyak trik dan tips lolos SNMPTN. Iya nggak, sih? Boleh-boleh saja nyari-nyari bocoran buat persiapan SNMPTN sedari sekarang. Itung-itung, itu kan bagian dari usaha kita juga. Iya, nggak?
Nah, salah satu trik cara lolos SNMPTN 2022 adalah dengan mengamati bagaimana SNMPTN 2021, bahkan SNMPTN 2020, berlangsung. Apa saja info-info penting tentang SNMPTN 2021 yang bisa kita terapkan sebagai strategi SNMPTN tahun depan? Let’s read on, Sobat.
First thing first,apa itu SNMPTN? SNMPTN adalah salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri selain SBMPTN dan Seleksi Mandiri. Seleksi pada jalur SBMPTN dan Jalur Mandiri didasarkan pada nilai tes yang kita hasilkan. Sementara itu, ketentuan dan keputusan SNMPTN menjadi kewenangan perguruan tinggi tempat kita mendaftar. Makanya, SNMPTN disebut juga sebagai Jalur Undangan. Lantas, apa yang harus dilakukan agar “diundang” oleh perguruan tinggi incaran kita?
Indikator Penilaian SNMPTN
Merujuk pada sistem SNMPTN tahun-tahun sebelumnya, hal pertama yang mesti Sobat Pejuang pahami jika ingin lulus SNMPTN 2022 adalah memaksimalkan penilaian SNMPTN dan mengetahui apa aja sih yang dinilai di SNMPTN itu. Berikut indikator penilaiannya yang akan dijelaskan lebih lanjut.
1. Faktor Kualifikasi Siswa
Faktor ini adalah cara lulus SNMPTN yang melihat dari capaian siswa selama sekolah, dengan beberapa poin yang bisa menjadi penilaian antara lain:
Nilai rapor: meliputi besar nilai, konsistensi nilai, rata-rata nilai, dan nilai mapel tertentu
Prestasi siswa: bisa prestasi tingkat internasional, nasional, propinsi, hingga kabupaten/kota baik kompetisi akademik atau non akademik. Apalagi kalau sobat pejuang mendapatkan medali,ini bisa jadi “golden ticket” atau “free pass”
Nah, untuk lebih jelasnya mengenai contoh nilai rapor yang diterima SNMPTN, Sobat Pejuang bisa lihat di bawah ya. Ini adalah contoh nilai rapor siswa A (jurusan IPA) dari semester 1 (semester 1 kelas 10) sampai semester 5 (semester 1 kelas 12).
Kalo Sobat Pejuang lihat disini, rata-rata nilai mengalami peningkatan namun tidak terlalu signifikan. Kenaikan rata-rata nilai paling tinggi berada di semester 1 ke semester 2 (semester 1 kelas 10 ke semester 2 kelas 11), namun kenaikan ini juga tidak terlalu tinggi (sekitar 4,67 saja). Ditambah, rata-rata nilai siswa A selama 5 semester juga masih kisaran 87, bukan mendekati angka 100 (nilai sempurna).
Bisa disimpulkan, contoh nilai rapor yang diterima SNMPTN adalah nilai yang menunjukan peningkatan setiap semester (meskipun kecil). Ini artinya, Sobat Pejuang bisa membuktikan ke universitas tempat Sobat Pejuang mendaftar bahwa selama di SMA/SMK, Sobat Pejuang belajar sungguh-sungguh dan memiliki target belajar. Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah rata-rata nilai per-mata pelajaran yang meningkat. Sobat Pejuang bisa lihat data di atas, nilai per-mata pelajaran sebenernya gak selalu mengalami kenaikan.
Misalnya pada mata pelajaran Fisika, siswa A pada semester 2 dan 3 memiliki nilai yang sama (stagnan) sebesar 89. Kemudian, pada mata pelajaran Matematika, siswa A pada semester 2 dan 3 bahkan memiliki nilai yang menurun (82 ke 79). Perlu diingat, meskipun ada penurunan, Sobat Pejuang gak usah terlalu khawatir karena status stagnan atau turun (yang tidak terlalu jauh) masih bisa dipertimbangkan oleh universitas.
Contoh nilai rapor yang diterima SNMPTN lainnya, berhubungan dengan jurusan yang Sobat Pejuang pilih saat SNMPTN. Meskipun cara ini tidak bisa benar-benar dibuktikan karena kriteria penerimaan SNMPTN hanya diketahui oleh universitas. Misalnya, Sobat Pejuang memilih jurusan teknik di suatu universitas, maka nilai matematika dan fisika sobat pejuang akan menjadi salah satu pertimbangan penting. Logikanya nih, kalo sobat pejuang memilih jurusan teknik tapi nilai matematika dan fisika dari semester satu sampai lima selalu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau bahkan menurun artinya sobat pejuang gak bener-bener memahami atau mengerti matematika dan fisika.
2. Faktor Indeks Sekolah
Faktor kedua ini adalah cara lulus SNMPTN yang melihat dari indeks nilai sekolah di suatu PTN. Indeks SMA X di PTN A bisa berbeda dengan indeks SMA X di PTN B. Beberapa poin yang bisa menjadi penilaian untuk kategori lulus SNMPTN ini antara lain adalah:
Akreditasi: A, B, C, Tanpa akreditasi
Jenis kelas: Akselerasi atau reguler
IPK dan prestasi alumni di PTN yang dituju di PTN yang bersangkutan
Nilai UTBK tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
Banyak alumni SMA yang diterima di SNMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
Track record sekolah di PTN yang bersangkutan
Prestasi sekolah dalam perlombaan tingkat daerah/nasional/internasional.
3. Faktor Pemerataan Daerah
Faktor ketiga ini adalah cara lulus SNMPTN yang berkaitan dengan kebijakan PTN untuk memberikan kuota/jatah kepada daerah yang kelak setelah lulus diharapkan bisa memajukan dan berkontribusi untuk daerah asal.
Jadi bisa jadi beberapa siswa di daerah terpencil di Indonesia mendapatkan “jatah” daerah, meskipun sebetulnya nilai raport dan indeks sekolah mereka relatif tidak sebaik para pesaing peserta SNMPTN lain yang ada di kota besar.
Selain 3 faktor di atas (kualifikasi siswa, indeks sekolah dan pemerataan daerah), ada factor lain yang bisa jadi bahan pertimbangan yakni:
A. Pelajari Detail Jurusan yang Mau Diambil di PTN
Detail jurusan yang terdapat di website SNMPTN meliputi:
Informasi Umum (daya tampung dan kategori),
Daftar Jurusan yang Dapat Memilih Program Ini,
Sebaran Siswa Diterima,
Jumlah Pendaftar,
Jumlah Diterima.
Secara umum, tips memilih jurusan SNMPTN adalah mengurutkan pada jurusan (dan universitas, tentunya) dengan keketatan lebih tinggi, diikuti oleh jurusan dengan keketatan yang lebih rendah. Namun perlu diingat, keketatan jurusan bukan satu-satunya faktor yang penting saat kita mengurutkan pilihan. Pemilihan jurusan kuliah harus disesuaikan pula dengan kemampuan, bakat, dan minat kita. Maka cara memilih jurusan SNMPTN yang tepat adalah dengan memadukan dua faktor tersebut bersamaan.
Urutan pertama selalu menjadi prioritas. Jadi, cara mengurutkan jurusan SNMPTN adalah dengan menempatkan jurusan yang sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatmu pada pilihan pertama sekalipun tingkat keketatannya terhitung tinggi. Pilihan kedua adalah jurusan pada bidang yang Sobat Pejuang merasa memiliki kemampuan, misalnya sesuai dengan jurusan sekolah, dengan tingkat keketatan yang lebih rendah.
Idealnya, kita dapat memilih jurusan dengan peluang lolos SNMPTN yang besar. Udah gitu, jurusan itu memang di bidang yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita. Tapi kalau kenyataan jauh dari ideal, bagaimana, nih?
Jangan keburu kecil hati, Sobat Pejuang. Banyak jalan menuju Roma, kata pepatah. Strategi SNMPTN terbaik adalah menyiapkan diri sebaik mungkin sejak masuk SMA/ SMK. Bila perlu, bertanyalah pada Wali Kelas atau Guru BK tentang berbagai hal seperti universitas yang telah menerima kakak-kakak tingkatmu, jurusan yang banyak dipilih kakak-kakak tingkatmu, bahkan, bila perlu, contoh nilai rapor yang diterima SNMPTN.
B. Perhatikan pilihan Universitas
Meskipun persiapan SNMPTN tidak mudah, yang mau ikutan itu banyak banget lho, Sobat. Bayangkan, pendaftar SNMPTN 2021 mencapai 500 ribu orang. Padahal kuota calon mahasiswa baru di Jalur SNMPTN hanya 100 ribuan. Artinya, keketatan masuk perguruan tinggi negeri di Jalur SNMPTN itu tinggi banget. Dan perguruan tinggi negeri mana saja yang paling banyak peminatnya?
Lima universitas negeri dengan pendaftar SNMPTN 2021 terbanyak yaitu Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Sumatera Utara. Kalau begitu, boleh dibilang strategi lolos SNMPTN 2022 adalah menghindari universitas-universitas yang dibanjiri peminat. Universitas Padjadjaran, misalnya, selama dua tahun terakhir menjadi salah satu dari lima besar universitas dengan pendaftar SNMPTN terbanyak. Tapi siapa sih, yang tak ingin kuliah di universitas negeri di Bandung ini?
Selain itu, sobat pejuang juga memperhatikan jika ingin pilih 2 kampus PTN yang berbeda, juga harus memperhatikan lokasi kampus PTN salah satunya harus sama dengan lokasi sekolah. Contoh si A dari SMA di kota depok jawa barat, berarti jika dia memilih 2 kampus PTN yang berbeda maka salah satunya kampus PTN yang berada di jawa barat diantaranya UI, IPB, ITB,UPI,UNPAD.
Yakinlah bahwa usaha dan doa yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil. Tapi jikalau kita belum berhasil di SNMPTN, masih ada Jalur SBMPTN dan Seleksi Mandiri yang bisa dilalui untuk kuliah di perguruan tinggi negeri. Jadi, bersemangatlah, Sobat Pejuang!
Mari bergabung, belajar dan lulus di UI dan Top 10 PTN di Indonesia melalui program unggulan dari Bimbel Pejuang UI.